Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Langkah - langkah memproduksi Film Pendek (Short Film)




           Ketika membicarakan soal film, tentu tidak lepas dari namanya "Tema". Tema merupakan ide atau konsep yang dibuat dalam pembuatan film. Tanpa adanya tema atau konsep, film yang di buat tidak menarik dan bermakna. Tema bisa beragam, seperti pendidikan, horor, profil, bisnis, kebudayan keagamaan, maupun kehidupan sehari - hari. Banyak sekali tema yang bisa diangkat untuk pembuatan film tergantung dari kebutuhan.

Agar film yang kita buat lebih terkonsep dengan baik, ada beberapa prosedur yang harus kita persiapkan, seperti :

  1. Pra - produksi
    • Penentuan Tema atau Judul film yang akan dibuat 
    • Pengembangan skenario sederhana / Outline
    • Pembuatan naskah film
  2. Pasca - Produksi
    • Proses pengambilan gambar, audio, video (Shooting)
  3. Produksi
    • Proses Editing 
    • Mastering / Publishing

3 tahap ini merupakan tata cara atau langkah-langkah dalam pembuatan film pendek (Short Film). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.

Sumber :  https://4.bp.blogspot.com/-yD7OemnfwaE/VhMb2M3QtRI/AAAAAAAAACI/yZn0A-BE7_U/s1600/1113.jpg

·         Sinopsis
     Dalam pelaksanaan produksi video, sinopsis digunakan untuk memberikan gambaran singkat, padat dan jelas tentang tema dari materi yang akan diproduksi. Tujuannya adalah untuk mempermudah menangkap pesan dari konsep yang akan di-videokan. Konsep sinopsis dalam produksi video tidak diuraikan dalam tulisan yang panjang, akan tetapi cukup dengan beberapa kalimat sederhana dan jelas yang bisa mencakup tema dan alur dari video tersebut.
Contoh sinopsis“ Video ini akan menggambarkan proses keseluruhan pernikahan Anton dan Rini. Cerita yang akan digambarkan mulai dari lamaran, upacara adat jawa, akad nikah hingga resepsi pernikahannya.” (Contoh sinopsis video pernikahan Anton dan Rini.)

·         Treatment
Treatment memiliki sedikit perbedaan dengan sinopsis. Perbedaannya treatment memberikan gambaran yang lebih mendetail dan tidak tematis. Treatment memberikan gambaran yang lebih deskriptif dari tema yang akan di-videokan. Kalau sinopsis memberikan ringkasan cerita yang sangat singkat, treatment memberikan gambaran deskriptif tentang alur cerita yang akan di-videokan. Dimulai dari awal mula kemunculan gambar sampai akhir cerita yang diceritakan secara kronologis. Akan tetapi di dalam treatment ini tidak diuraikan teknis-teknis pengambilan gambar yang akan dilakukan.
Contoh Treatment:
“ Video diawali dengan visualisasi judul pelatihan, kemudian tampak suasana studio pembuatan patung mulai dari suasana luar ruangan hingga dalam ruangan. Tampak berbagai macam jenis patung di dalam studio tersebut. Setelah itu, terlihat bahan-bahan pembuatan patung dan alat-alat pembuatnya yang berada di sekitar studio.

·         Storyboard
Storyboard digunakan untuk mendeskripsikan rangkaian peristiwa yang akan direkam dalam video. Deskripsi rangkaian peristiwa tersebuat akan dituangkan ke dalam gambar-gambar sket ataupun foto untuk melihat apakah rangkaian peristiwa tersebut sudah sesuai dengan plot cerita dari video tersebut. Selain itu storyboard juga digunakan untuk memberikan gambaran tentang video yang akan diproduksi dan melihat kesinambungan alur cerita yang akan direkam. 
Contoh-contoh Storyboard:

Sumber : http://companyprofile.co.id/bagaimana-step-step-membuat-sebuah-video-company-profile.html)

·         Shooting Script
Shooting Script ini digunakan sebagai panduan produksi ketika di lapangan. Panduan ini berguna untuk seluruh tim produksi yang sedang melakukan pengambilan gambar video. Shooting script ini berisi tentang pentujuk operasional dalam proses pelaksanaan produksi video. Bahasa-bahasa yang digunakan dalam shooting script ini biasanya menggunakan bahasa-bahasa produksi audio visual.
Contoh Shooting Script:


















Sumber : http://budivario.wordpress.com/2010/10/02/contoh-shooting-script/)
untuk memahami shooting script yang tertera pada tabel di atas, maka perlu memahami bahasa dalam pengambilan gambar dalam video.  Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi alamat  untuk melihat istilah pengambilan gambar dalam produksi video. 

Tahap pasca produksi merupakan tahapan akhir dalam produksi video sebelum video siap disajikan atau di distribusikan. Dalam proses pasca produksi ini diperlukan software editing video dan perangkat yang memadai untuk melakukan proses editing video. Salah satu software developer yang menyediakan perangkat ini yaitu Adobe, berikut beberapa Software dari Adobe yang digunakan untuk proses editing video:
·        Adobe Premiere Pro, software yang digunakan untuk editing secara real-time baik               oleh profesional ataupun yang sedang belajar mengenai editing video.
·      Adobe After Effect, aplikasi khusus yang biasa digunakan editor video profesional               untuk membuat motion graphic dan visual effect.
·     Adobe Media Encoder, aplikasi khusus untuk me-render video yang sudah selesai              diedit ke dalam beberapa format video yang mudah untuk digunakan oleh audience              dari video tersebut.
·     Adobe Encore DVD, aplikasi yang digunakan untuk merubah format raw video yang            sudah diedit menjadi format DVD.

Tahapan proses pasca produksi itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

a.    Editing Off Line
Tahap ini merupakan tahap awal dari proses editing video. Di sini petugas pencatat script saat produksi, mencatat kembali semua hasil shooting dan adegan. Dalam aplikasi video editing, petugas pencatat script tersebut akan menuliskan semuanya ke dalam time code yang ada di aplikasi tersebut. Proses ini dilakukan untuk menyortir gambar yang di akan pakai dari semua rekaman gambar yang diproduksi. Berdasarkan catatan tersebut dibuatlah editing kasar yang disebut off line editing. Setelah off line editing ini terselesaikan, hasilnya akan dicermati bersama dalam proses yang disebut screening.  Ini dilakukan untuk melihat apakah keseluruhan editing kasar tersebut masih perlu ditambah gambar lagi atau bahkan ada yang perlu diganti dengan gambar lain. Kemudian setelah keseluruhan proses ini dianggap sudah cukup, dibuatlah editing script, naskah editing yang dilengkapi juga dengan uraian untuk narasi atau ilustrasi audio lainnya. Setelah ini semua terselesaikan, tahapan berikutnya yaitu editing on line.  

b.    Editing On Line
Berdasar dari script editing yang dibuat di tahapan off line editing, editor kemudian melakukan editing dengan lebih cermat lagi. Sang editor akan melihat adegan per adegan dan shot per shot untuk menyatukan cerita agar berkesinambungan antara satu dengan yang lain. Selain itu di tahapan ini editor juga akan memperindah hasil editing video kasar dengan membuat transisi atau menghaluskan potongan adegan yang sudah disunting di editing kasar. Keseluruhan proses editing ini akan disesuaikan dengan naskah editing yang sudah dibuat. Setelah keseluruhan proses ini dianggap cukup kemudian, tahapan akan beralih ke mixing dan mastering.

c.    Mixing dan Mastering
Proses mixing merupakan proses untuk menggabungkan atau mensinkronisasikan antara video dan audio. Dalam tahap ini editing lebih mengutamakan untuk memoles audio dan menambahkan ilustrasi musik maupun sound effect yang akan digunakan untuk membangun atmosfir dalam video tersebut. Kemudian narasi yang sudah direkam juga akan ditambahkan dalam proses mixing ini. Setelah semua tahapan ini selesai kemudian dilakukan proses yang dinamakan preview. Proses ini merupakan screening akhir dalam melihat video yang sudah selesai diedit dan diolah. Setelah semua setuju bahwa proses ini sudah selesai, maka proses selanjutnya adalah mastering. Proses ini merupakan proses untuk membuat kepingan VCD atau DVD master, yang kemudian akan digandakan lagi.


Daftar Pustaka

http-//bagoesnet.wordpress.com/2010/07/31/pengertian-audio-video/
http-//belajarnge.blogspot.com/2009/05/proses-produksi-video
http-//chairunnas.staff.umm.ac.id/ngajar/praktek-produksi-av/
http//diegosquad.multiply.com/reviews/item/2?&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem
http-//dispatchesfromadigitalworld.com/the-video-production-process
http//elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/company_profile/3.%20Company%20Profile%20yang%20Efektif
http-//kurtek.upi.edu/media/sources/PEDOMAN%20mediavideo
http-//www.abacuswebware.com/Video-Production-Cycle.aspx
http-//www.imxproductions.com/services/video/productionprocess
http//www.pictureamoment.com/images/Basic_Work_Flow_chart_for_the_digital_video_production_process





1 comment for "Langkah - langkah memproduksi Film Pendek (Short Film)"